Pada peringatan HUT Golkar di Sentul, Bogor, pada tanggal 12 Desember 2024, Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkit konvensi partainya pada tahun 2004 yang menentukan capres yang akan diusung. Dalam pidatonya, Bahlil menyebutkan sejumlah tokoh yang ikut dalam konvensi tersebut, termasuk Prabowo Subianto.
Poin Utama:
-
Konvensi Golkar 2004: Di antara peserta konvensi tersebut adalah Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Wiranto, dan Prabowo. Meskipun Wiranto yang memenangkan konvensi, Bahlil mencatat bahwa dalam Pilpres selanjutnya, yaitu 20 tahun kemudian, Prabowo yang kalah malah terpilih sebagai presiden melalui partainya sendiri, Gerindra. Hal ini menurut Bahlil menunjukkan bahwa jabatan Ketua Umum Golkar tidak menjamin seseorang akan menjadi presiden.
-
Inklusivitas Golkar: Bahlil menekankan bahwa Golkar adalah partai yang inklusif dan adaptif. Ia merujuk pada langkah Akbar Tandjung yang membuka peluang bagi kader lain untuk berkompetisi dalam konvensi 2004, mencerminkan kesediaan Golkar mengikuti perkembangan sistem politik.
-
Berdirinya Partai Lain: Bahlil juga menyebutkan fase setelah konvensi 2004 di mana sejumlah kader, termasuk Wiranto (yang mendirikan Hanura), Prabowo (Gerindra), dan Surya Paloh (NasDem), keluar dari Golkar dan mendirikan partai politik masing-masing.
Pernyataan Bahlil ini mencerminkan dinamika politik di Indonesia sekaligus menyorot perjalanan beberapa tokoh dan partai politik sejak konvensi Golkar 2004.